ABSTRAK


Abstrak adalah representasi yang singkat dan tepat dari kandungan dokumen yang mencakup semua hal yang penting dari dokumen asli, dan biasanya mengikuti gaya dan susunan seperti pada dokumen asli. Tujuan abstrak adalah untuk menangkap isi dokumen yang esensial sehingga dalam waktu yang singkat pembaca dapat mengetahui informasi yang terkandung dalam dokumen.

Keringkasan (conciseness) dan keberartian (significance) merupakan dua konsep penting dalam pengabstrakan. Abstrak harus ditulis secara jelas, tepat, komprehensif, tidak terikat (independent) dan tidak dimaksudkan untuk memberikan kritik terhadap dokumen. Pembuatan abstrak dapat dilakukan oleh penulis (author) atau oleh pengabstrak (abstractor). Penulis merupakan orang yang paling mengetahui isi dokumen sehingga diharapkan dapat memilih bagian-bagian terpenting dalam dokumen yang harus dituangkan dalam abstrak. Adapun yang dapat bertindak sebagai pengabstrak adalah orang yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang subjek dokumen yang akan dibuatkan abstraknya dan memahami metode pembuatan abstrak.

Fungsi Abstrak

Sebagai miniatur dokumen, abstrak berfungsi sebagai petunjuk kepada isi dokumen. Dengan membaca abstrak pembaca dapat mengetahui cakupan isi dokumen dalam waktu yang relatif singkat, sehingga ia dapat memutuskan apakah dokumen yang bersangkutan relevan atau tidak dengan yang diinginkan, dan dapat memutuskan apakah ia perlu atau tidak untuk membaca dokumen lengkapnya. Selain itu, abstrak memungkinkan pembaca untuk membaca literatur dalam jumlah yang besar. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari terjadinya duplikasi dalam penelitian dan pengembangan.

Kesulitan dalam mengakses publikasi asing dan adanya kendala bahasa merupakan alasan bagi sebagian besar orang untuk mengabaikan publikasi berbahasa asing yang sesungguhnya merupakan bagian dari literatur yang harus dipertimbangkan dalam suatu subjek. Dalam hal ini layanan abstrak publikasi asing dapat menjadi titik akses untuk membantu mendapatkan informasi yang bersumber pada publikasi asing dengan relatif cepat dan mudah. Disamping itu, layanan abstrak publikasi asing juga dapat berfungsi untuk menjembatani kendala bahasa.

Dalam sistem temu kembali informasi, abstrak berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam dokumen. Kata atau istilah yang digunakan dalam abstrak dapat digunakan sebagai istilah pencarian yang relatif mudah difahami oleh pengguna atau pencari informasi dari pada istilah indeks yang dibuat berdasarkan bahasa terkendali seperti tesaurus. Hal ini sangat bermanfaat dalam pencarian menggunakan bahasa alamiah (natural language).

Sifat Abstrak

Disamping karateristik representasi informasi secara umum yang telah disebutkan terdahulu, abstrak yang baik adalah abstrak yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1. Ringkas: dinyatakan dengan kata atau kalimat yang ringkas dan terhindar dari ekspresi yang berlebihan (redundancy).
2. Jelas: menggunakan kata atau kalimat yang jelas dan terhindar dari arti ganda (ambiguity)
3. Tepat: menggunakan ekspresi yang tepat dan spesifik dalam menggambarkan isi dokumen.
4. Berdiri sendiri: deskripsi dari dokumen digambarkan secara lengkap dan dapat dimengerti sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.
5. Objektif: terhindar dari interpretasi dan penilaian pribadi

Yang perlu ditulis dalam Abstrak
• NAMA PENULIS
• JUDUL
• TAHUN DAN JUMLAH HALAMAN
• ISI ABSTRAK MEMUAT POKOK PERMASALAHAN, TUJUAN DAN METODE PENELITIAN,HASIL PENELITIAN,
• KESIMPULAN DAN NAMA PENGABSTRAK

RED COLOUR

 

Warna Merah Dorong Manusia Bereaksi Lebih Cepat
Defanie Arianti – Okezone
detail berita
Melihat warna merah bisa mendorong reaksi seseorang menjadi lebih cepat dan kuat

WASHINGTON – Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan jurnal Amerika Serikat, Emotion, reaksi manusia menjadi lebih cepat dan kuat ketika melihat warna merah.

Tim peneliti mengukur reaksi pelajar dan mahasiswa dalam dua eksperimen berbeda. Pada eksperimen pertama, 30 siswa kelas 4 hingga kelas 10 diminta membuka kait dari besi. Sebelum melakukannya mereka membaca keras-keras nomor partisipan masing-masing yang ditulis dengan krayon berwarna merah atau abu-abu.

Sementara, pada ujicoba kedua, sekira 46 mahasiswa diminta mengepalkan telapak tangan mereka sekencang mungkin sambil membaca tulisan ‘tekan’ di layar komputer. Tulisan itu memiliki latas berwarna merah, biru atau abu-abu.

Pada masing-masing eksperimen, warna merah ternyata berhasil meningkatkan reaksi masing-masing partisipan. Mahasiswa yang membaca tulisan berlatar merah mampu mengepalkan tangannya dengan kekuatan maksimal dibandingkan mereka yang membaca tulisan berlatar biru atau abu-abu.

Sedangkan pada ujicoba pertama, bukan hanya tingkat kekuatan yang bertambah, namun kecepatan reaksi juga meningkat ketika partisipan melihat warna merah. Demikian seperti dilansir Straits Times, Sabtu (4/6/2011).

Penemuan ini bisa jadi ditujukan untuk pengaplikasian di bidang olahraga maupun aktivitas lain yang memerlukan reaksi seperti itu, contohnya angkat beban. Namun tim peneliti mengingatkan energi yang dihasilkan dari warna merah itu cenderung tidak bertahan lama.